Beberapa Panduan Transaksi Perbankan yang Aman dari Bank Central Asia

Data-data seperti nomor CVV kartu debit yaitu kunci masuk untuk mengakses data perbankan. Karena kurang waspada, dapat saja kunci masuk hal yang demikian berpindah tangan ke pihak lain, yang dengan leluasa bisa menyalahgunakannya untuk mengeruk keuntungan pribadi.

PT Bank Central Asia Tbk pun menyebut telah menjamin keamanan saat nasabahnya melaksanakan transaksi. Tidak hanya transaksi konvensional, melainkan juga keamanan saat memakai internet banking.

"Kami selalu mengimbau agar nasabah dan masyarakat mewaspadai beraneka modus pembohongan yang mengatasnamakan PT Bank Central Asia Tbk dan senantiasa menjaga kerahasiaan data perbankan. Pemegang kartu kredit atau kartu debit tak boleh dengan mudah memberikan salinan nomor PIN dan nomor CVV serta data-data pribadi yang penting lainnya kepada pihak lain," ujar Sekretaris Perusahaan Jan Hendra.

Ada 5 hal penting yang patut diwaspadai nasabah untuk mencegah terjadinya penipuan yang merugikan versi Bank Central Asia.

Pertama, waspadai permintaan info data diri dan perbankan. Alasannya, kini dengan gampang bisa diperoleh dengan menerapkan aplikasi atau koneksi daring. Baca juga bermacam info mengenai kode bank bri disini.

Nasabah bahkan perlu waspada kepada semua trik yang memperdaya Anda untuk memberikan informasi data diri dan perbankan secara rinci. Berita seperti nomor KTP, tanggal lahir, nama gadis ibu kandung, nomor kartu debit atau kredit Anda, tiga nomor belakang (CVV) kartu kredit, atau PIN ATM, dan lain sebagainya yakni info penting yang sepatutnya dirahasiakan.

Kedua, hindari penggunaan PIN cocok tanggal lahir. Menurut Bank Central Asia, tanggal lahir dapat jadi benar-benar gampang dilacak. Pasalnya, nasabah mungkin pernah menulis tanggal lahir tersebut pada halaman media sosial, atau menyebarkan profil dan biodata secara tidak sengaja dalam bentuk digital.

Canggihnya mesin pencari info dan data saat ini dapat dimanfaatkan oleh sebagian pihak untuk mendapatkan informasi tanggal lahir tersebut. Seandainya semestinya memakai catatan, pastikan bahwa catatan berisi PIN tersebut tersimpan di daerah yang aman.

Ketiga, hindari transaksi dengan wifi publik. Koneksi atas wifi publik dapat saja tak aman untuk transaksi yang dilaksanakan.

Data dan berita penting kartu kredit dan kartu debit dapat sewaktu-waktu diambil dan disalahgunakan. Hindari juga koneksi otomatis atas wifi publik dan pakailah wifi personal dalam bertransaksi.

Keempat, kenalilah produk dan merchant sebelum membayar. Hendra mengatakan, seandainya membayar dengan kartu kredit, pemegang kartu perlu mengenal produk atau merchant sebelum memberikan 16 nomor kartu kredit untuk melakukan pembayaran.

Malahan, bila memperoleh tawaran dari produk atau merchant dengan menggunakan telepon, surat, surat elektronik (surat elektronik), internet, atau aplikasi tertentu, pastikan bahwa tawaran itu datang dari sumber yang sah dan berikanlah data dan info diri Anda dan kartu kredit sewajarnya.

Poin kelima, perlu diingat, kartu kredit hanya digesek satu kali. Pemegang kartu kredit perlu memutuskan bahwa kasir atau petugas merchant melaksanakan gesekan satu kali untuk tiap kali pembayaran. Penggesekan dobel cuma dikerjakan apabila transaksi disuarakan gagal dan bisa dibuktikan.